KABAKIA.COM, KUPANG — Kementerian Pertanian (Kementan) gencar mendorong pertanian organik melalui program Genta Organik untuk mewujudkan pertanian secara mandiri dan ramah lingkungan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berkali-kali menekankan bahwa lahan-lahan tidur jangan dibiarkan tidak ditanami sehingga tidak produktif sebagai sumber pangan yang dapat menopang ketahanan pangan.
Mentan Amran juga mengungkapkan, pentingnya mempercepat tanam dan memanfaatkan setiap jengkal lahan Tidur untuk ditanami tanaman karena lahan tidur/kosong seperti pekarangan tidak hanya mampu mewujudkan kemandirian pangan di tingkat rumah tangga maupun perkantoran, dan pekarangan juga menjanjikan sebagai sumber pendapatan.
“Semua orang butuh pangan. Produk sayuran dan buah-buahan yang berkualitas pasti dicari oleh pasar. Kalau begitu prospek pertanian kita ini menjanjikan,” jelasnya.
Disamping pemanfaatan lahan tidur yang terus digaungkan, Kementerian Pertanian (Kementan) juga terus menggaungkan pentingnya penerapan pertanian organik dan smart farming dalam kaitannya dengan peningkatan produktivitas serta kualitas di sektor pertanian
Terkait pemanfaatan lahan tidur/kosong, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti selalu memberikan motivasi kepada para Penyuluh untuk mendampingi masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong/pekarangan.
Idha Widi Arsanti mengatakan banyak hal yang dapat dilakukan dalam pemanfaatan lahan kosong/pekarangan, salah satunya dengan menanam sayuran maupun buah-buahan secara organik.
“Manfaatkan semua limbah rumah tangga untuk diolah menjadi pupuk organik,kemudian aplikasikan pada tanaman yang ada di pekarangan, Pertanian organik menyembabkan tanah, air, udara dan lingkungan menjadi sehat. Sehingga produk yang dihasilkan pun juga akan sehat, dengan produk yang sehat akan menyehatkan manusia, hewan maupun makhluk hidup lainnya” ujar Idha Widi
BBPP Kupang sebagai salah satu UPT Pelatihan milik Kementerian Pertanian di bawah naungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus melakukan upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan/lahan kosong di lingkungan kantor BBPP Kupang sebagai sumber pangan dan juga sumber pendapatan
Disamping itu, pemanfaatan lahan ini juga disertai dengan penerapan Pertanian Organik dan Smart Farming seperti yang selalu digaungkan oleh Menteri Pertanian. Pemanfaatan pertanian organik dan Smart Farming diharapkan dapat menaikkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian.
Berbagai kegiatan dilakukan untuk memanfaatkan lahan tidur/kosong, mulai dari pembersihan, perawatan, hingga pengelolaan lahan menjadi usaha tani yang bernilai ekonomi. Jenis usahatani yang dikembangkan meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, hingga peternakan.
Di lahan perkarangan kantor BBPP Kupang yang luas ini di manfaatkan dengan menanam sayuraran dan buah-buahan yang di keola secara organik. Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian holistik dan terpadu yang mengandalkan bahan alami, bukan bahan kimia sintetis, untuk menjaga kesehatan tanah, lingkungan, dan manusia.
Tujuannya adalah menghasilkan pangan dan serat yang sehat, aman, berkualitas, dan berkelanjutan dengan menghindari GMO, pestisida kimia, serta pupuk kimia.
Kegiatan pertanian organik di BBPP Kupang dilakukan dengan menanam aneka sayuran dan buah-buahan di perkarangan BBPP Kupang ada sayur sawi, kol/kubis, bayam, kangkung, tomat, selada, cabe, jagung pulut, terong,buah mangga, buah naga, pisang dll. Dan Hasil panen dari kegiatan pertanian organik dan smart farming ini memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara melalui Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Hasil panen dipasarkan dengan sasaran utama karyawan serta keluarga besar BBPP Kupang, dan masyarakat sekitar melalui Unit PIA/Singgako BBPP Kupang sehingga mampu memperkuat ekosistem ekonomi internal sekaligus mendukung ketahanan pangan lokal.
Selain hasil panennya dijual untuk memberikan nilai ekonomi, pemanfaatan lahan secara optimal ini juga menjadi wahana pembelajaran bagi masyarakat. Lahan yang ditanami aneka komoditas pertanian dan perikanan di BBPP Kupang kini dimanfaatkan untuk edukasi, baik bagi anak-anak sekolah, mahasiswa, para pegawai, maupun masyarakat umum lainnya.
Dengan demikian, masyarakat tidak hanya bisa menikmati hasil panen, tetapi juga memperoleh pengalaman belajar langsung tentang pertanian modern dan berkelanjutan.
Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang Gunawan, SP, M.Si menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BBPP Kupang dalam mendukung inisiatif ekonomi hijau (green economy).
“Melalui program pertanian organik, diharapkan lahan BBPP Kupang menjadi lebih subur dan berkelanjutan, sekaligus mengurangi ancaman ketidaksuburan lahan yang berdampak pada penurunan hasil panen. Kami ingin memastikan bahwa tanah kembali subur dan mikroorganisme penyubur tanah tumbuh optimal. sehingga produksi pertanian tetap stabil di tengah meningkatnya kebutuhan’ terang Gunawan
(*)