Scroll untuk baca artikel
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia
Ekbis

Bulog Stop Beli Beras, Petani Rote Ndao Mengadu ke Anggota Komisi IV DPR RI Usman Husin

×

Bulog Stop Beli Beras, Petani Rote Ndao Mengadu ke Anggota Komisi IV DPR RI Usman Husin

Sebarkan artikel ini

KABAKIA.COM, KUPANG – Para petani di Kabupaten Rote Ndao mengeluh karena Perum Bulog berhenti membeli padi dari hasil panen mereka di kabupaten terselatan NKRI tersebut. Para petani pun melaporkan pengeluhan mereka kepada Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai kebangkitan Bangsa (PKB), Usman Husin.

Pengeluhan para petani ini wajar, karena jika hasil panen padi mereka yang telah menjadi beras tidak segera dibeli Perum Bulog, maka padi petani bisa terancam rusak. Selain itu, harga beras petani di pasar pun akan turun dan membuat petani mengalami kerugian.

Petani berharap, Perum Bulog segera mencabut kebujakan menghentikan pembelian beras petani, dan mencari jalan keluar untuk agar pembelian beras petani bisa kembali dilakukan Perum Bulog di Rote Ndao.

Anggota Komisi IV DPR RI Usman Husin yang dihubungi melalui pesan whatsapp (WA) pada Jumat 13 Juni 2025, membenarkan adanya pengeluhan petani dari Rote Ndao terhadap Perum Bulog yang menghentikan pembelian beras petani.

Baca Juga:  Program TJSL PLN Tahun 2024 Berdampak Positif Berkelanjutan, Berdayakan 4.716 Tenaga Kerja di NTT

Menurut Usman Husin, sesuai informasi yang diterimanya, penghentian pembelian beras petani oleh Perum Bulog di Rote Ndao, terjadi karena gudang Bulog di Rote Ndao saat ini dalam kedaan penuh dengan beras. Pihak Perum Bulog masih dalam proses persiapan move out dari Gudang Bulog Rote ke Gudang Bulog Tenau Kupang.

Dengan demikian, kegiatan penerimaan atau pembelian beras petani di Gudang Bulog Rote Ndao, untuk sementara waktu di-pending, dan akan diinformasikan kembali pembelian beras petani oleh Perum Bulog pada kesempatan pertama, setelah kegiatan move out atau pemindaan beras dari Gudang Bulog Rote ke Gudang Bulog Tenau Kupang.

Perihal meningkatnya produksi padi petani di Kabupaten Rote Ndao, juga pernah disinggung Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Perum Bulog NTT, Himawan Kartika Nugraha, saat Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Usman Husin, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Gudang Bulog Tenau Kupang, pada Kamis 5 Juni 2025 lalu.

Baca Juga:  Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK NTT Perkuat Sinergi Dengan Media Massa

Kepada Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Usman Husin, Kakanwil Perum Bulog NTT, Himawan Kartika Nugraha mengatakan, beras dari Gudang Bulog di Rote Ndao harus dipindahkan ke Gudang Bulog Tenau Kupang karena sudah melampaui daya tampung. Sementara petani masih terus memanen hasil tanaman padinya, dan Perum Bulog harus tetap membeli beras dari petani.

Itu terjadi, kata Himawan Kartika Nugraha, karena Tingkat produksi tanaman padi di Kabupaten Rote Ndao tahun ini meningkat disbanding tahun-tahun sebelumnya. Apalagi saat bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta bantuan benih unggul padi dan jagung dibagikan Anggota Komisi IV DPR RI Usman Husin, maka ditahun mendatang, Gudang Bulog di Rote Ndao harus ditambah atau diperbesar, agar bisa menampung hasil panen petani.

Baca Juga:  Ekspedisi Rupiah Berdaulat NTT Tahun 2025, Memastikan Uang Beredar Tersedia dalam Jumlah Cukup, Sesuai Kebutuhan Masyarakat dan Layak Edar

“Kalau untuk Kabupaten Rote Ndao, hasil panen padi petani kali ini meningkat cukup tinggi. Bahkan target beras petani yang dibeli Perum Bulog di Rote Ndao saat ini sudah lebih dari 100 persen. Sekarang ini Gudang Bulog di Ba’a Kabupaten Rote Ndao sudah penuh,” kata Himawan Kartika Nugraha.

Pada kesempatan ini, Anggota Komisi IV DPR RI Usman Husin, juga ikut berjanji untuk memperjuangkan penambahan Gudang Bulog di Rote Ndao kepada jajaran direksi Perum Bulog di Jakarta. Sehingga petani di Rote Ndao tidak kesulitan saat menjual hasil panennya baik berupa beras maupun jagung, karena siap dibeli Perum Bulog.

(max)